Kota Pekalongan – Guna menangani dan menurunkan kasus stunting diwilayah Kota Pekalongan, Kodim 0710/Pekalongan bersama Pemkot Pekalongan menginisiasi program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Rakor penggalangan BAAS sendiri bertempat di Ruang Amarta sekda Kota Pekalongan, pada Kamis(15/9/22).
Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya, Walikota Peklaongan H.A. Afsan Arslan Djunaid, Wakil Walikota Pekalongan, H. Salahudin, Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih, Iptu Budi Winarso Mewakili Kapolres Pekalongan Kota serta para tamu undangan lainya.
Usai melaksanakan Rakor Dandim Letkol Inf Rizky Aditya menyampaikan, peran Kodim 0710/Pekalongan untuk membantu pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting adalah bersama-sama dengan pemkot pekalongan memberikan bapak asuh kepada penderita stunting yaitu melalui program Bapak Asuh Anak Stunting.
“ Kita bersama Pemkot Pekalongan menginisiasi agar ada bapak asuh kepada para penderita stunting, sehingga kita berharap dengan program ini bisa menurunkan angka stunting diwilayah Kota Pekalongan”,terang Dandim.
Ditambahkan Dandim, selain melakukan program bapak asuh, Kodim 0710/Pekalongan saat ini juga terus gencar memberikan sosialisasi dan bantuan kepada para ibu hamil agar bisa turut serta dalam program bapak asuh yang telah dicanangkan.
“ Sosialiasasi dan pemberian bantuan terus gencar kita lakukan, terutama pemberian gizi pada ibu saat masa kehamilan dengan harapan asupan gizi terpenuhi dan saat melahirkan anak tidak kekurangan gizi”,imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Dandim juga mengajak kepada semua pihak untuk mau berkontribusi dalam menangani stunting, sehingga dengan sinergitas yang kuat ini dapat menjadikan Kota Pekalongan menjadi kota yang sehat dan bebas stunting.
Seperti diketahui bahwa pemerintah Kota Pekalongan telah menetapkan Stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang sangat signifikan,yakni dari kondisi 24,4% pada tahun 2021 menjadi 14% pada tahun 2024. (rus)
Posting Komentar
Posting Komentar